Pemburu Redha Ilahi

"Seorang pemburu redha Allah dengan berbekalkan semangat dan kesabaran yang tinggi, usaha yang kuat, strategi yang ampuh dan penuh kehati-hatian akan ranjau yang menghalang perjalanannya"

Peranan Wanita Dalam Da’wah

Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan wanita dengan segala keunikan dan keistimewaannya hingga ditangannyalah berbagai urusan diamanahkan.

               Wanita diciptakan sebagai bagian dari kholifah dimuka bumi untuk melengkapi dan mewarnai kehidupan dibumi. Wanita diciptakan oleh Allah untuk menjadi penetram dimanapun ia berada. terutama bagi pasangannya. masih ingatkah ketika Allah menciptakan Hawwa ? Hawwa tercipta setelah Adam diciptakan oleh Allah SWT. ketika seorang Adam mengalami kejemuhan Allah memberinya penentram yang tercipta dari bilahan tulang rusuknya. Sebagai pasangan adam wanita diamanahkan untuk menemani mendampingi, menguatkan dan mewarnai kehidupan kaum adam.

               Selain perannya dalam mendampingi pasangannya, wanita juga diamanahi sebagai pendidik, perawat dan pembentuk generasi  dimana merekalah yang melahirkan cikal-bakal anak keturunan adam untuk diwariskan sifat-sifat kekholifahannya.

               Sebagaimana tugas manusia sebagai kholifah dimuka bumi sesuai dengan firman Allah SWT, dalam QS. Adz-Dzariyat :56 yang artinya “ Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah”. Demi mengembalikan fitrah manusia untuk kembali kepada tugasnya yaitu beribadah kepada Allah, maka da’wah merupakan suatu keutamaan bagi setiap muslim  sebagaimana yang tercantum dalam firman Allah yang artinya: “Setiap muslim adalah da’I (penyeru) bagi yang lainnya”.

Ikhwah Fillah…
Ketika kita mengingat sebuah kisah kejayaan seorang laki-laki, keberhasilan rupanya tak terlepas dari seorang wanita hebat dibelakangnya. Dan perjuangan panjang sejarah dan dakwah ini tak terlepas dari peran seorang wanita.

Pada zaman kenabian  merupakan zaman paling baik karena Rasulullah mendampingi kehidupan manusia. Dan Rasulullah adalah laki-laki paling baik di zamannya hingga akhir zaman kelak...namun...siapa yang berdiri melindungi Beliau selain para Sahabat? Ternyata  banyak sahabiyah yang menemani,  melindungi dan bahkan menyerahkan seluruh hidupnya untuk membantu Rasulullah dalam peperangan dan perjuangan.

Marilah kita tengok sejarah para sahabiyah bagaimana peran mereka dalam da’wah tanpa meninggalkan tugas mereka sebagai istri dan ibu dari anak-anak mereka.

Pertama, Khodijah binti Khuailid

               Siapa yang tidak mengenal Khodijah, seorang janda kaya yang menikah dengan pemuda biasa yang yatim piatu, Rosulullah Muhammad SAW. .

               Ketika rosulullah kembali dari uzlahnya di gua tsur, dan beliau menerima wahyu pertama, beliau pulang dengan keadaan tubuh menggigil seperti orang ketakutan.  Lalu dengan kasih saying Khodijah menyelimuti dan memdekap tubuh rosulullah, lalu menenangkan  rosulullah dengan perkataannya yang lemah lembut sehingga Rosulullah SAW merasa tenang.

Ia pula  yang mewakafkan hartanya untuk dakwah Rasulullah,  sampai Ia pernah menangis di depan Rasulullah, dan akhirnya Rasulullah meminta maaf kepada Khodijah, "Maafkan aku wahai Khodijah, karena aku takbisa membahagiakanmu dengan harta dan sekarang malah habis semua hartamu untuk dakwahku".

Khodijah menjawab, "Aku menangis bukan karena itu ya Rasulullah... Aku menangis karena Aku tak punya harta lagi untuk membantu dakwahmu, tak ada lagi yang bisa kuberikan padamu wahai suamiku..."                                  

Subhanallah….Sungguh langka seorang wanita kaya menikah dengan laki-laki biasa kemudian ia rela melepas hartanya untuk dakwah suaminya. Namun seringkali terbalik dengan keadaan saat ini yang kebanyakan menuntut suami agar bisa seperti dirinya, bahkan dari keluarga wanita mungkin juga akan menunutut lebih terhadap laki-laki ini. sehingga mengukur kebahagiaan itu hanya dengan sebesar apa penghargaan dan pemberian harta terhadap pasangannya. Padahal hakikat harta itu hanya ada 3 : Yang dimakan kemudian habis, yang dipakai kemudian rusak, dan harta yang diinfaqkan dijalan Allah itulah yang akan tersimpan.

Kedua, Aisyah Binti Abu Bakar
Ia adalah seorang istri Rasulullah yang termuda, penghafal Hadits terbanyak diantara 
istri yang lain, cerdas, cantik dan lihai. Ia menjadi rujukan sahabat ketika berkonsultasi tentang kewanitaan. Walau ia pencemburu namun Rasulullah sangat mencintainya. Pernah ia cemburu kepada Khodijah yang sering disebut Rasulullah. Dan Rasulullah marah waktu itu. namun karena kecerdasannya rupanya bisa mengalahkan kemarahan Rasulullah kepadanya.

Setelah Rosulullah wafat, Aisyah seringkali terjun langsung di medan jihad dengan mengendarai kuda perang. Dibalik kelembutan dan kecantikannya itu, ia adalah seorang wanita yang sangat tangguh. Dirumah, sebagai istri ia lemah lembut, manja (pandai menyenangkan suami), namun dalam urusan dien, beliau adalah seorang wanita yang sangat cerdas, tangguh dan lihai. Dengan kecantikan yang beliau miliki tidak lantas beliu lupa diri atau memamerkan kecantikannya ke semua orang seperti yang dilakukan kebanyakan wanita jaman sekarang. Dirumah atau didepan suami kadang-kadang awut-awutan, tapi ketika diluar rumah mereka berdandan habis-habisan bahkan lebih cantik disbnding ketika di rumah.
Dan Aisyah telah memberi contoh yang sangat mulia menjaga diri dan kehormatan keluarganya sampai-sampai pada kasus “hadistul ifki”, yang menimpa dirinya Allahlah yang membelanya langsung melalui ayat Al-Qur’an yang diturunkan untuk meluruskan dan membersihkan nama beliu dari fitnah karena beliau benar-benar tidak bersalah .
Ketiga , Asma Binti Abu Bakar

               Ia adalah anak dari abu Bakar Ashidiq. Ialah yang mengantarkan makanan ke bukit tsur pada waktu Rasulullah berhijrah secara sembunyi-sembunyi. yang waktu itu Rasulullah dikejar oleh tentara Quraisy yang dipimpin oleh Waraqah.

            Ia  yang telah hamil tua itu, mendaki Bukit Tsur  dan membagi sabuknya menjadi dua untuk membawa air untuk diantarkan kepada Rasulullah dan Ayahnya Abu Bakar Ash shidiq.

            Sungguh  tak terbayangkan, seorang wanita hamil tua mendaki bukit seperti itu. Namun itulah perjuangan Asma untuk dakwah Islam. Ia rela menjadi wanita mata-mata dalam perjalanan Rasulullah tersebut dan menanggung beban yang berat dan melakukan perjalanan yang berat pula.

            Sedangkan kita sebagai wanita selalu mengambil ruksoh (keringanan Islam) dalam melaksanakan ibadah. Ketika tubuh tak nyaman ketika hamil yang ada adalah memanjakan diri dengan “bobok" manis, malas melakukan aktifitas rumahtangga apalagi pergi berdakwah atau berjuang di medan perang sesuai kapasitas wanita.

            Ketika hamil malah digunakan sebagai kesempatan untuk meminta semau kita, yang kata orang disebut menyidam,  padahal keinginan itu tak ada hubungannya dengan keinginan bayi karena hal itu hanya mitos belaka. Karena mual itulah yang sebenarnya hanya pengaruh d hormon saja dan jika “ngidamnya tidak  diturutin pun sebenarnya tak apa=apa. Tidak ada itu anak yang “ngiler” gara-gara waktu hamilnya tak dituruti keinginan sang ibu. Sekalii lagi semua itu hanya mitos.

            Dan bila kitamemperturutkan rasa lemas tubuh kita, maka tubuh kita akan semakin lemas, karena tubuh kita tidak terlatih. Namun ketika kita tetep berghiroh maka yang ada adalah sebuah kedisiplinan dan semangat berjuang dalam dakwah, dan justru akan menularkan sifat ghiroh dan disiplin itu kepada sang  “ jabang bayi”.

Keliama, Ummu Sulaim Ar-Rumaisha

              Siapa yang tak kenal Anas bin Malik, pembantu Rosulullah, sekaligus anak angkat kesanyangan Rosulullah SAW. Dialah pemuda cerdasyang paling banyak meriwayatkan hadist karena telah mengabdikan seluruh hidupnya sejak kanak-kanak kepada Rosulullah saw. Dialah jua didikan seorang wanita mulia yang sangat dikagumi oleh Rosulullah, yang namanya terdengar sampai ke syurga. Ketika  Rosulllah  hingga  yang Ia adalah seorang sahabiyah yang dijamin masuk syurga oleh Rasulullah, bukan karena sebab lain melainkan ketabahannya dan kemuliaannya. Waktu itu suaminya datang dan memberitahukan bahwa ada utusan dari Rasulullah, suaminya menyuruhnya untuk menjamu tamu itu.
dan ummu Sulaim berkata, "Tak ada makanan kecuali untuk anak
kita" Suaminya menjawab, "Tidurkanlah anak kita dan jamulah tamu kita".
dan ditidurkanlah anaknya dan Ummu Sulaim menyiapkan makan untuk tamunya. Ia redupkan lampunya. dan ia duduk agak jauh bersama suaminya dengan berkegiatan sedang berpura-pura makan hingga tamunya dajak makan.

Dan Ia adalah yang dijamin oleh Rasulullah untuk bisa masuk syurga dari pintu manapun yang ia minta.

Salam Ukhuwah Semuanya :) Dan Selamat Pagi ^_^ Semoga bermanfaat bagi semuanya.

Copy paste

Tsumamah b Utsal

Tsumamah bin Utsal al Hanafi adalah pemuka dari Bani Hanifah dan salah seorang Raja Yamamah yang diakui kepemimpinanya oleh masyarakat jahiliah. Pada tahun 6 hijriah, Nabi SAW mengirim surat kepadanya untuk diseru kepada Islam. Tsumamah menerimasurat Nabi SAW dengan sombong dan menghinakan, bahkan ia sesumbar akan membunuh beliau untuk menghentikan dakwah Islamiyah. Ia selalu mencari peluang dan kesempatan untuk bisa membunuh Nabi SAW dan para sahabatnya, karena itu beliau menghalalkan darahnya (yakni, kaum muslimin diperbolehkan membunuhnya) dan beliau mengumumkan hal itu secara luas.

Suatu ketika Tsumamah berniat umrah ke Makkah, di perjalanan di dekat Madinah ia bertemu serombongan sahabat yang memang ditugaskan Nabi SAW untuk berjaga-jaga. Kedua pasukan terjadi bentrok, dan para sahabat tidak tahu kalau mereka adalah rombongan Tsumamah dari Yamamah. Pasukan Tsumamah dapat dikalahkan dan ditawan, kemudian diikat di tiang-tiang masjid untuk menunggu keputusan dari Nabi SAW.

Ketika beliau datang ke masjid, beliau mengamati para tawanan, beliau bertanya kepada para sahabat, "Tahukah kalian, siapakah para tawanan ini?"

Para sahabat menjawab kalau mereka tidak tahu. Maka Nabi SAW berkata, "Dia adalah Tsumamah bin Utsal al Hanafi, Raja Yamamah. Layanilah dia dengan baik…!"

Walaupun sebelumnya Nabi SAW telah menghalalkan darah Tsumamah, tetapi beliau tidak memerintahkan para sahabat membunuhnya,   bahkan memerintahkan untuk melayani diri dan pasukannya dengan baik. Sungguh cerminan akhlak yang mulia dan sifat Rahmatan lil ‘Alamin. Sepulang dari Masjid, Nabi SAW menemui para istrinya dan memerintahkan untuk mengumpulkan makanan yang dimiliki untuk melayani Tsumamah dan tawanan lainnya. Beliau juga memerintahkan beberapa sahabat untuk memerah susu untuk minuman mereka.

Setelah para tawanan selesai menikmati suguhan yang diberikan, Rasulullah SAW mendatangi Tsumamah, dan beliau menanyakan keadaannya. Tsumamah berkata, "Keadaanku baik saja, wahai Muhammad, sekiranya engkau ingin membunuh, bunuhlah mereka yang telah melukai dan membunuh orang-orangmu. Dan sekiranya engkau ingin mengampuni, maka ampunilah orang yang tahu bersyukur. Dan sekiranya engkau ingin harta, kami akan memberikan sebanyak apa yang kau minta."

Nabi SAW hanya tersenyum mendengar jawaban itu tanpa berkata apapun, kemudian meninggalkannya. Beliau membiarkannya dalam keadaan seperti itu selama dua hari, tetapi tetap memberikan hidangan dan minuman yang mereka butuhkan.

Setelah dua hari itu, Nabi SAW menemui Tsumamah lagi dan bertanya, “Hai Tsumamah, bagaimana keadaanmu?"

"Wahai Muhammad," Kata Tsumamah, "Aku tidak mempunyai keputusan lain, selain apa yang kusampaikan padamu tempo hari."

Kemudian ia mengulang apa yang ia ucapkan sebelumnya, dan Nabi SAW meninggalkannya. Keesokan harinya, beliau mendatanginya lagi dan menanyakan keadaan dan keputusannya, tetapi Tsumamah tetap teguh dengan apa yang disampaikannya sebelumnya. Nabi SAW bersabda pada para sahabatnya, "Bebaskanlah Tsumamah dan berikanlah tunggangannya..!"

Tsumamah-pun dilepaskan, ia berjalan ke luar kota Madinah. Di suatu tempat dekat Baqi’ dimana banyak ditanami pohon kurma dan terdapat mata air, ia beristirahat dan membersihkan diri di mata air tersebut. Ia duduk merenung. Masih jelas tergambar di fikirannya, bagaimana aktivitas Nabi SAW dan para sahabat dalam tiga hari tersebut. Ia juga menyadari bagaimana beliau tidak membunuh atau menyuruh membunuhnya walaupun sebelumnya telah menghalalkan darahnya. Bahkan walaupun tertawan, beliau masih melayani kebutuhan makan minumnya dengan baik. Terbukalah pintu hatinya, dan hidayahpun menghampirinya.

Ia kembali ke masjid, di depan para sahabat yang sedang berkumpul, ia dengan lantang mengucapkan dua kalimah syahadat untuk menyatakan keislamannya. Kemudian ia menghadap Nabi SAW dan berkata, "Ya Muhammad, Demi Allah, dahulu tidak ada wajah yang paling aku benci kecuali wajahmu, tetapi hari ini, wajahmu menjadi wajah yang paling aku cintai. Demi Allah, dahulu tidak ada agama yang paling aku benci kecuali agamamu, tetapi hari ini, agamamu menjadi agama yang paling aku cintai. Demi Allah, dulu tidak ada tempat yang paling aku benci kecuali tempatmu, tetapi hari ini, tempatmu adalah menjadi tempat yang paling aku cintai."

Nabi SAW menyambut gembira keislaman Tsumamah. Ketika ia menanyakan tentang apa yang harus dilakukannya untuk menebus dosa-dosanya karena menyebabkan banyak musibah yang menimpa sahabat-sahabat Nabi SAW, beliau bersabda, "Tidak ada cercaan bagimu, hai Tsumamah, keislamanmu telah menghapuskan dosa-dosamu yang kau lakukan dalam masa jahiliah."

Kemudian Nabi SAW memerintahkan para sahabatnya membebaskan tawanan lainnya, yang merupakan anggota pasukan dan kawan-kawan Tsumamah. Mereka semua akhirnya mengikuti jejak Tsumamah memeluk Islam. Tsumamah berkata, "Demi Allah, wahai Rasulullah, selama ini aku banyak memberikan kesusahan kepada sahabat-sahabatmu, jauh lebih hebat daripada yang dilakukan oleh orang-orang Quraisy, karena itu sejak saat ini, aku akan menyerahkan diriku, pedangku, dan orang-orang yang bersamaku untuk membantumu dan membantu agamamu."

Nabi SAW menerima ikrar (ba’iat) yang disampaikan oleh Tsumamah dan pasukannya tersebut, dan beliau mendoakan mereka dengan kebaikan.

Kemudian Tsumamah berkata lagi, "Wahai Rasulullah, aku dan pasukanku berniat untuk umrah ke Makkah ketika pasukanmu menangkapku, apakah aku harus mengurungkan niatku itu?"

Nabi SAW melarangnya untuk membatalkan niat pelaksanaan umrah tersebut,  hanya saja mereka harus melakukannya dengan tata cara yang sesuai tuntunan Allah dan RasulNya, dan Nabi SAW mengajarkan tata cara umrah menurut syariat Islam.

Segera setelah itu Tsumamah dan pasukannya bertolak ke Makkah, dengan niat yang sama tetapi dengan jiwa dan semangat yang jauh berbeda dengan sebelumnya. Sampai di Makkah, rombongan umrah Tsumamah melantunkan talbiah sebagaimana diajarkan Nabi SAW dengan gegap gempita, dengan pedang dan persenjataan tersandang siap digunakan. Inilah pertama kalinya talbiah bergema menggetarkan kota Makkah.

Tentu saja hal itu menarik perhatian rombongan umrah lainnya, dan kaum Quraisypun sebagai pengelola tanah suci menjadi marah. Mereka datang dengan pedang terhunus dan panah menghambur ke rombongan Tsumamah. Ketika hampir saja Tsumamah dan pasukannya yang siap siaga itu diserang dan ditangkap, tiba-tiba terdengar teriakan salah seorang Quraisy, "Celaka kalian! Tahukah kalian siapa dia? Dia adalah Tsumamah bin Utsal, Raja Yamamah. Demi Allah, jika kalian menangkap dan membunuhnya, kaumnya akan menghentikan bantuan makanan kepada kita, dan kita akan mati kelaparan."

Mendengar peringatan tersebut, mereka batal menyerang, dan menghampiri Tsumamah dengan pedang masih terhunus, kemudian bertanya, "Apa yang terjadi denganmu, wahai Tsumamah, apakah engkau murtad dari agama nenek moyangmu?"

"Tidak, aku tidak murtad, tetapi aku telah mengikuti sebaik-baiknya agama, yakni agama Muhammad," Kata Tsumamah dengan tegas, lalu melanjutkan, "Aku bersumpah Demi Tuhannya Ka'bah, setelah aku pulang ke Yamamah, tidak akan ada satu butir gandum yang sampai ke Makkah, sebelum kalian mengikuti agama Muhammad."

Kaum Quraisy tak berkutik dengan ancaman tersebut, dan mereka membiarkan rombongan Tsumamah berumrah secara Islami.

Ancaman Tsumamah ternyata bukan hanya gertak sambal, ia melakukan embargo makanan untuk kaum Quraisy, sehingga mengakibatkan penderitaan dan kesulitan makanan di Makkah, bahkan bencana kelaparan mulai menjadi-jadi. Tentu mereka amat berat untuk memeluk Islam seperti “persyaratan” yang diminta Tsumamah. Tetapi mereka menemukan pilihan lain, para pimpinan Quraisy datang ke Madinah, meminta tolong kepada Nabi SAW agar Tsumamah menghentikan embargo makanannya ke Makkah. Mereka meminta atas nama kekerabatan dan kemuliaan akhlak beliau, yang suka menolong dan menyambung silaturahmi. Nabi SAW pun menulis surat kepada Tsumamah untuk mengirimkan bantuan makanan lagi bagi penduduk Makkah.

Setelah menerima surat Nabi SAW, Tsumamahpun langsung mematuhinya. Padahal sebenarnya ia menginginkan agar mereka memeluk Islam dahulu baru ia memberikan bantuan makanan itu. Tetapi kecintaan dan ketaatannya kepada Rasulullah SAW mengalahkan keinginannya sendiri. Makkahpun selamat dari bencana kelaparan.

Ketika Musailamah al Kadzdzab mendakwahkan dirinya sebagai nabi di Yamamah, saat itu Nabi SAW masih hidup, Tsumamah menentangnya dengan keras. Musailamah yang juga pembesar Bani Hanifah itu akhirnya menjadi pemimpin dari orang-orang yang murtad sekaligus menjadi nabinya.

Ketika Nabi SAW wafat, semakin banyak orang menjadi pengikutnya dan kekuatannya makin besar, Tsumamah-pun berseru lantang kepada kaumnya, "Hai Bani Hanifah, ini adalah perbuatan orang-orang yang dzalim. Kecelakaan besar dari Allah bagi orang-orang yang mengikuti Musailamah, dan ujian bagi orang yang tidak mengikutinya. Hai Bani Hanifah, tidak akan ada dua nabi dalam masa yang sama, dan tidak ada nabi lagi setelah Nabi Muhammad SAW."       

         Kemudian Tsumamah bersama orang-orang yang masih teguh dengan keislamannya memerangi pasukan Musailamah, sehingga akhirnya ia syahid dalam memerangi nabi palsu yang masih kerabatnya tersebut.

http://percikkisahsahabat.blogspot.my/2012/02/tsumamah-bin-utsal-ra.html?m=1

Ayuh berHIMPUN demi aqidah umat!!



logohimpun-white.jpg


Mengapa perlu HIMPUN?
1. Kes MURTAD Jamaluddin Othman, Nor Aishah Bukhari, Lina Joy, 
2. 
‘The Herald’ yang mencabar maruah dan sensitiviti umat Islam, 
3. Isu ‘Al-Kitab’, isu penggunaan perkataan ‘Allah’ dan pelbagai kegiatan Kristianisasi dan dakyah mereka semakin menjadi-jadi.
4.Pendakwah-Pendakwah Kristian bebas memberi khidmat sosial kepada pesakit-pesakit kronik di wad-wad hospital terpilih, menganjurkan kelas-kelas tuisyen untuk anak-anak orang Islam yang diwarnai ajaran Kristian.  Menyebarkan risalah secara terbuka di tempat-tempat awam dan rumah-rumah persendirian, mengadakan acara-acara hiburan yang ditaja pertubuhan-pertubuhan Kristian, menganjurkan majlis-majlis makan malam seperti makan malam Thanksgiving, memberi hadiah kepada golongan-golongan orang Islam yang mudah terdedah dan berbagai-bagai lagi.
5. Peristiwa 3 Ogos 2011 
membabitkan penyiasatan JAIS terhadap keterlibatan pihak Gereja DUMC yang cuba mendakyah orang Islam telah menimbulkan banyak reaksi daripada pelbagai pihak.  Di satu pihak JAIS dan YB Dato’ Dr Hasan Mohamed Ali dikecam habis-habisan oleh pemimpin-pemimpin Kristian melalui media cetak dan media baru yang menjadi saluran kepada usaha dakwah mereka.Tidak kurang juga tindakan mempolitikkan isu Aqidah ini dalam mana parti-parti politik mengambil kesempatan meraih sokongan rakyat untuk tujuan politik mereka dengan memaparkan peristiwa itu mengikut jalur selera mereka.
Maka kita sebagai satu ummah wajib bangkit membela kedaulatan ISLAM yang semakin dicabar di tanahair kita sendiri
 

Apa Objektif HIMPUN?
a. Untuk menerangkan kedudukan perkara yang sebenarnya tidak seperti yang digembar-gembur melalui media
b. Mengukur tahap kesatuan dan semangat kekitaan dikalangan orang Islam khasnya terhadap gerak-kerja Kristianisasi termasuk peristiwa 3 Ogos 2011
c. 
Memberitahu rakyat perlunya persoalan aqidah ditangani melalui hujah agama bukan dibiarkan berlarutan menjadi modal politik.
d. 
Menserlahkan Institusi Raja yang menjadi payung Bangsa Melayu dan Islam dalam hal peranan mereka dalam sama-sama menangani isu yang menyentuh sensitiviti orang Melayu Islam di negara ini.
e. 
Menzahirkan kekuatan aqidah dan keimanan masyarakat Islam sambil memberi amaran tentang bahaya yang akan menimpa negara ini seandainya isu ini terus dieksploitasi. f. Menyedarkan rakyat tentang wujudnya peruntukkan dalam Perlembagaan dan undang-undang negeri yang tidak mengizinkan mana-mana pihak mengganggu-gugat kesucian Islam serta tindakan mendakwahkan agama selain daripada Islam kepada orang Islam.
Apa Prinsip HIMPUN?
a. Keseluruhan pengendalian program dari awal hingga akhir sama sekali tidak menggambarkan kecenderungan berpolitik. 
b. Peserta himpunan terdiri daripada semua rakyat Malaysia tanpa mengira keturunan agama dan afiliasi politik (Walaupun perhimpunan ini secara logiknya akan disertai oleh orang Islam namun penyertaan mereka yang bukan Islam dialu-alukan).
c. Himpunan ini adalah perhimpunan aman yang mendapat kebenaran pihak yang berkuasa.
d. Tema himpunan tertumpu atau fokus kepada kegiatan kristianisasi, kesan dan cabarannya kepada masyarakat majmuk di negara ini.
e. Penyertaan Yang Di-Pertuan Agong dan Raja-Raja Melayu sebagai tonggak atau payung bangsa Melayu dan Agama Islam adalah sangat munasabah dan bertepatan pada masa dan ketikanya.

Siapa Penganjur HIMPUN?
  1. Sekretariat Himpunan Sejuta Umat | HIMPUN (website)
  2. Gabungan PEMBELA Islam
  3. Ikatan Muslimin Malaysia | ISMA (website)
  4. Pimpinan Majlis Ugama Islam
  5. Teras Pengupayaan Melayu | TERAS
  6. Persatuan Belia Islam Nasional | PEMBINA (website)
  7. Dewan Perniagaan Melayu Malaysia | DPMM (website)
  8. Pribumi Perkasa Negara | PERKASA (website)
  9. Pertubuhan IKRAM Malaysia | IKRAM (website) 
  10. Persatuan Pengguna Islam Malaysia | PPIM (website)
  11. Allied Coordinating Committee of Islamic NGO’s | ACCIN
  12. Pertubuhan Kebajikan dan Dakwah Islamiah Malaysia | PEKIDA
  13. Pemuda Parti Islam SeMalaysia (PAS) | PEMUDA PAS (website)
  14. Pemuda Pertubuhan Kebangsaan Melayu Bersatu (UMNO) |  PEMUDA UMNO(website)
  15. Wanita Pertubuhan Kebangsaan Melayu Bersatu (UMNO) | Wanita UMNO
  16. Kumpulan Persatuan Bekas Perajurit | PBTM
  17. Persatuan Bekas Anggota Polis | PBPM (website)
  18. Persatuan Kebangsaan Pelajar Islam Malaysia | PKPIM (website)
  19. Gabungan Mahasiswa Islam SeMalaysia | GAMIS (website)
  20. Gabungan Persatuan Silat
  21. Gerakan-gerakan belia
  22. Gerakan-gerakan mahasiswa dan wanita Islam
  23. wakil-wakil rakyat beragama Islam
  24. .. dan banyak lagi pihak-pihak yang mewakili suara umat Islam
DIMANA? BILA?    Himpunan Sejuta Ummat (HIMPUN) akan diadakan di 
Stadium SHAH ALAM SELANGOR, 
pada SABTU 22hb OKTOBER 2011, 
bermula jam 2ptg-6ptg   
 
Apa Kandungan HIMPUN?
  • Ucapan penganjur mengalu-alukan penyertaan para peserta himpunan
  • Alunan Asma Ul-Husna
  • Bacaan ayat-ayat suci Al-Quran dan terjemahan
  • Nasyid bertemakan jihad mempertahankan kesucian Islam
  • Ucapan tetamu utama
  • Ucapan  wakil-wakil NGO terpilih
  • bacaan ikrar mempertahankan kesucian Islam
  • Menyampaikan logo Himpunan Sejuta Umat kepada wakil-wakil negeri sebagai tanda komitmen mereka penganjuran himpunan yang sama diperingkat negeri-negeri.

Maklumat lagi tentang HIMPUN?
BILIK GERAKAN HIMPUNAN SEJUTA UMMAT
Alamat
No 45, Lorong Rahim Kajai 13
Taman Tun Dr. Ismail
60000 Kuala Lumpur
Telefon03-410 60175
Apa Website,Facebook HIMPUN?


AYUH BERHIMPUN!
AYUH BANGKIT WAHAI UMAT ISLAM!
NYATAKAN SOKONGAN ANDA PADA KEDAULATAN ISLAM!
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...